Gangguan Pola Tidur Diagnosa dan Intervensi NANDA NIC NOC Versi 1 Berikut ini kami sajikan pembahasan mengenai Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan Gangguan Pola Tidur dilengkapi dengan Definisi, Data Penunjang Do Ds, Nursing Outcome Criteria NOC dan Nursing Intervention Criteri NIC. Selamat belajar yaa teman-teman semuanya. A. Diagnosa dan Faktor Berhubungan Definisi Gangguan jumlah dan kualitas tidur penghentian kesadaran alami, periodic yang dibatasi waktu dalam jumlah dan kualitas Pedoman NANDA 2018-2020 Berhubungan dengan Gangguan pola tidur, kurang berhubungan dengan Cemas / takut Agen biokimia obat Keletihan Suhu tubuh meningkat /demam Depresi / berduka Perpisahan dgn orang yg terdekat/benda kesayangan Nausea Sesak nafas Nyeri Lingkungan pencahayaan, bising, lingkungan baru ....................................... Data Subyektif klien mengatakan ; Tidur tidak puas Sering terbangun di malam hari …………………………. Data Obyektif Insomnia sulit tidur Jumlah tidur kurang dari kebutuhan sesuai umur Inkontinensia Urine ………………….. ………………….. B. Tujuan dan Kriteria Hasil NOC Perasaan nyaman Tidur sesuai dengan pola kebiasaan Kebutuhan istirahat cukup Tujuan Setelah dilakukan asuhan ke perawatan selama ....x 24 jam Klien dapat tidur sesuai dengan kebutuhan dan usia Bayi 18-20 jam Balita 12-14 jam Anak sekolah10-12 jam Dewasa muda8-9 jam Dewasa 6-8 jam Lansia sekitar 6 jam Klien mengutarakan merasa segar dan puas Istirahat dan tidur cukup ........................... .......................... C. Intervensi Keperawatan Rencana Tindakan Peningkatan kualitas tidur Kaji pola tidur klien Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat kepada klien dan keluarga Identifikasi penyebab gangguan tidur, Fisik nyeri, sering Bak, sesak nafas, batuk, demam, mual dll. Psikis cemas, stress, lingkungan dll. Fasilitasi klien untuk tidur yang adekuat rubah posisi tidur sesuai kondisi, berikan benda-benda yang familier pada anak ............................................. Peningkatkan koping Diskusikan pilihan yang realistis terhadap terapi/ tindakan yang akan dilakukan Dorong klien untuk memiliki harapan yg realistis untuk mengatasi perasaan putus asa Dorong klien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan yang ada pada diri klien. Libatkan dukungan dari keluarga dan orang yang terdekat. Ajurkan klien untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan yang dianut. Manajemen lingkungan kenyamanan Ciptakan lingkungan yang tenang, bersih, nyaman dan minimalkan gangguan Hindari suara keras dan penggunaan lampu saat tidur malam Hindari tindakan keperawatan pada waktu klien tidur Batasi jumlah pengunjung Berikan susu hangat sebelum tidur .................................................. Nama Perawat ........................ .......................... Diagnosa dan Intervensi Gangguan Pola Tidur Versi Tabel Definisi Gangguan jumlah dan kualitas tidur penghentian kesadaran alami, periodic yang dibatasi waktu dalam jumlah dan kualitas Pedoman NANDA 2018-2020 Berhubungan dengan Gangguan pola tidur, kurang berhubungan dengan Cemas / takut Agen biokimia obat Keletihan Suhu tubuh meningkat /demam Depresi / berduka Perpisahan dgn orang yg terdekat/benda kesayangan Nausea Sesak nafas Nyeri Lingkungan pencahayaan, bising, lingkungan baru ....................................... Data Subyektif klien mengatakan ; Tidur tidak puas Sering terbangun di malam hari …………………………. Data Obyektif Insomnia sulit tidur Jumlah tidur kurang dari kebutuhan sesuai umur Inkontinensia Urine ………………….. ………………….. Tujuan NOC Intervensi NIC NOC Perasaan nyaman Tidur sesuai dengan pola kebiasaan Kebutuhan istirahat cukup Tujuan Setelah dilakukan asuhan ke perawatan selama ....x 24 jam Klien dapat tidur sesuai dengan kebutuhan dan usia Bayi 18-20 jam Balita 12-14 jam Anak sekolah10-12 jam Dewasa muda8-9 jam Dewasa 6-8 jam Lansia sekitar 6 jam Klien mengutarakan merasa segar dan puas Istirahat dan tidur cukup ........................... .......................... Rencana Tindakan Peningkatan kualitas tidur Kaji pola tidur klien Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat kepada klien dan keluarga Identifikasi penyebab gangguan tidur, Fisik nyeri, sering Bak, sesak nafas, batuk, demam, mual dll. Psikis cemas, stress, lingkungan dll. Fasilitasi klien untuk tidur yang adekuat rubah posisi tidur sesuai kondisi, berikan benda-benda yang familier pada anak ............................................. Peningkatkan koping Diskusikan pilihan yang realistis terhadap terapi/ tindakan yang akan dilakukan Dorong klien untuk memiliki harapan yg realistis untuk mengatasi perasaan putus asa Dorong klien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan yang ada pada diri klien. Libatkan dukungan dari keluarga dan orang yang terdekat. Ajurkan klien untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan yang dianut. Manajemen lingkungan kenyamanan Ciptakan lingkungan yang tenang, bersih, nyaman dan minimalkan gangguan Hindari suara keras dan penggunaan lampu saat tidur malam Hindari tindakan keperawatan pada waktu klien tidur Batasi jumlah pengunjung Berikan susu hangat sebelum tidur .................................................. Nama Perawat ........................ .......................... Sumber Jurnalis Keperawatan Indonesia Daftar Pustaka Berman, A., Snyder, Frandsen, G. 2016. Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing Concepts, Process, and Practice Tenth Edition. New York Pearson Education, Inc. Diagnosa dan Intervensi NANDA NIC NOC 2018 - 2020 Dougherty, L., & Lister, S. 2015. The Royal Marsden Manual of Clinical Nursing Procedures, ed. NHS Foundation. Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta CV Andi Offset. Potter, Perry, Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, Dan Bahasa Yasmin Asih, dkk. Jakarta EGC. Potter, Perry, Stockert, & Hall, 2013. Fundamentals of Nursing Eighth Edition. St. Louis Mosby Demikianlah artikel singkat dari kami diatas yang berjudul Gangguan Pola Tidur Diagnosa dan Intervensi NANDA NIC NOC Versi 1. Semoga apa yang telah kami berikan dan sajikan untuk teman-teman semuanya dapat bermanfaat. Terimakasih atas kunjungan teman-teman semuanya. Sampai jupa lagi yaa.
diagnosayang teratasi : nyeri akut berhubungan dengan inflamasi paru dan batuk menetap, dan gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak napas dan batuk. Disamping itu ada 3 diagnosa yang teratasi sebagian : brsihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret, sekret kental, risiko tinggi
Insomnia Insomnia adalah kondisi yang membuat seseorang tidak bisa memulai tidur, terus terbangun pada malam hari, atau bangun terlalu pagi dan sulit untuk kembali tidur. Kondisi ini bisa terjadi akibat stres, jet lag, kondisi kesehatan lain, obat yang Anda konsumsi, atau jumlah cangkir kopi yang Anda minum. Penyebab kondisi ini juga bisa terjadi akibat gangguan tidur lain atau gangguan suasana hati, seperti cemas dan depresi. Sleep apnea Sleep apnea merupakan gangguan umum yang membuat pernapasan Anda berhenti sementara saat tidur, dan sering membangunkan Anda. Jika Anda mengidap kondisi ini, Anda mungkin tidak ingat sudah terbangun beberapa kali saat tidur. Anda cenderung merasa lelah saat menjalani hari, mudah tersinggung dan tertekan, atau mengalami penurunan produktivitas. Sleep apnea adalah gangguan yang serius dan dapat mengancam nyawa. Segera hubungi dokter jika mengalami kondisi ini. Restless legs syndrome RLS Restless legs syndrome RLS atau sindrom kaki gelisah adalah kondisi yang disebabkan oleh dorongan yang hampir tak tertahankan untuk menggerakan kaki atau lengan Anda pada malam hari. Keinginan untuk bergerak muncul ketika Anda beristirahat atau berbaring. Penyebab munculnya keinginan tersebut biasanya karena ketidaknyamanan, sensasi menggelitik, atau sakit. Kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan pengobatan rumahan. Narkolepsi Narkolepsi merupakan gangguan yang dengan gejala rasa kantuk yang berlebihan dan tidak dapat Anda kontrol dalam keseharian. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan fungsi otak yang mengatur tidur dan bangun. Jika Anda mengalami gangguan ini, Anda mungkin merasakan “serangan tidur” ketika berjalan, bekerja, atau bahkan berkendara. Meskipun belum ada obat yang bisa mengatasi narkolepsi, beberapa perawatan bisa membantu mengatur gejalanya. Gangguan tidur pekerja shift Gangguan ini muncul ketika jadwal bekerja dan waktu biologis Anda tidak sinkron. Pekerjaan shift terkadang menuntut Anda bekerja saat tubuh Anda menginginkan tidur dan tidur ketika tubuh Anda menginginkan bangun. Sebagian pekerja shift cenderung punya masalah kualitas tidur dibandingkan orang lain yang bekerja saat siang hari. Kalau sudah begini, Anda mungkin merasakan kantuk dan lesu saat bekerja. Ini bisa menurunkan produktivitas Anda dan meningkatkan kemungkinan cedera. Jet lag Jet lag merupakan gangguan sementara yang terjadi ketika Anda bepergian melintasi zona waktu. Gejala yang muncul bisa meliputi kantuk pada siang hari, kelelahan, sakit kepala, masalah perut, dan insomnia. Penerbangan yang semakin lama cenderung meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini. Gangguan fase tidur tertunda Kondisi ini terjadi ketika jam biologis Anda tertunda secara signifikan. Anda akan tidur dan bangun lebih telat daripada kebanyakan orang. Kondisi ini lebih dari sekadar bangun hingga larut, tetapi ketika Anda kesulitan untuk mengikuti jam biologis yang normal. Apa saja tanda dan gejala gangguan tidur? Ada berbagai gejala yang dapat Anda kenali, tergantung jenis kelainan,. Mereka umumnya adalah tidur berjalan, mendengkur, insomnia, restless legs syndrome, narkolepsi, dan sleep apnea. Gejala tersebut termasuk sangat mengantuk saat siang hari dan kesulitan tidur saat malam hari. Beberapa orang mungkin tertidur pada waktu yang tidak tepat, seperti saat menyetir. Gejala lain mungkin kesulitan bernapas atau tak dapat menahan pergerakan ketika Anda mencoba untuk tidur. Siklus tidur dan bangun bisa jadi gejala yang muncul ketika Anda mengalami gangguan tersebut. Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda. Kapan harus pergi ke dokter? Jika Anda memiliki tanda atau gejala tersebut, kualitas tidur buruk, atau sekadar ingin bertanya, konsultasikan dengan dokter. Anda juga perlu menghubungi dokter ketika perawatan rumahan tidak berhasil, terlebih ketika Anda mengalami kondisi berikut ini Masalah utama Anda adalah mengantuk saat siang hari dan perawatan rumahan tidak menghilangkan gejala. Anda atau pasangan terengah-engah, tersedak, atau berhenti bernapas saat tidur. Anda tertidur pada waktu yang tidak tepat, seperti berbicara, berjalan, atau makan. Berdiskusi dengan dokter mengenai solusi paling tepat untuk situasi Anda adalah tindakan yang cerdas, karena gangguan tidur kronis berdampak buruk pada fungsi harian serta kesehatan mental dan fisik Anda. Penyebab gangguan tidur Ada banyak penyebab Anda susah tidur, antara lain adalah Kebiasaan buruk sebelum tidur, seperti merokok, minum alkohol yang bisa mengganggu tidur, atau keseringan begadang. Penyakit mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Masalah kesehatan yang mengganggu tidur, seperti nyeri sendi, asma, gangguan pencernaan yang menimbulkan gejala maag, atau penyakit kronis lain. Konsumsi obat mengandung kafein, antidepresan, atau stimulan yang mengganggu hormon melatonin. Faktor lainnya yang dapat mengganggu tidur, termasuk genetik, giliran kerja pada malam hari, obat-obatan, dan pertambahan usia, sehingga sering timbul susah tidur pada lansia. Faktor risiko gangguan tidur Ada banyak faktor risiko gangguan tidur, yaitu Obesitas. Pembesaran jaringan hidung, mulut, atau tenggorokan. Kelainan bentuk tulang. Konsumsi alkohol atau obat-obatan. Kebiasaan merokok. Kebiasaan tidur yang buruk. Kelainan sistem hormon endokrin. Genetik dari orangtua, seperti fatal familia insomnia. Komplikasi gangguan tidur Gangguan tidur bisa menyebabkan Anda kekurangan tidur, yang efeknya dapat menimbulkan beberapa hal berikut ini. Kewaspadaan menurun dan mengantuk pada siang hari yang berisiko mengalami kecelakaan dan cedera. Tubuh kelelahan dan tidak dapat beraktivitas secara optimal. Fungsi otak menurun, seperti tidak dapat berpikir dengan jernih, daya ingat memburuk, sulit memproses informasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Suasana hati menjadi buruk dan mudah marah sehingga bisa memicu konflik antara Anda dan orang sekitar. Sistem imun akan melemah sehingga membuat Anda mudah sakit. Risiko penyakit kronis meningkat, mulai dari hipertensi hingga penyakit jantung. Hubungan dengan pasangan menjadi memburuk karena fungsi seksual menurun. Diagnosis & pengobatan gangguan tidur Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Bagaimana mendiagnosis gangguan tidur? Dokter pertama-tama akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengumpulkan informasi tentang gejala dan riwayat kesehatan. Dokter juga akan menyuruh berbagai tes, yaitu Polisomnografi studi tidur yang menilai kadar oksigen, pergerakan tubuh, dan gelombang otak untuk menentukan cara mereka mengganggu tidur. Electroencephalogram tes menilai aktivitas elektrik di dalam otak dan mendeteksi potensi masalah apapun yang berkaitan dengan aktivitas ini. Tes darah genetik tes darah yang umumnya berguna untuk mendiagnosis narkolepsi dan kondisi kesehatan lainnya yang mungkin menyebabkan gangguan tidur. Bagaimana mengobati gangguan tidur? Mneurut Cleveland Clinic, pengobatan untuk kondisi ini akan dokter sesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya, meliputi Minum obat-obatan untuk membantu tidur, seperti pil tidur atau suplemen melatonin. Mengikuti terapi perilaku kognitif untuk mengatasi insomnia dan mengurangi kecemasan. Menjalani terapi cahaya untuk memperbaiki ritme sirkadian agar kualitas tidur kembali membaik. Menggunakan mesin CPAP continuous positive airway pressure untuk mengatasi sleep apnea. Pengobatan gangguan tidur di rumah Gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi gangguan tidur. Perbaiki kebiasaan Anda sehari-hari Terlepas dari gangguan yang Anda alami, Anda harus berpegang teguh pada jadwal tidur yang konsisten, olahraga teratur, batasi konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin. Mengatur stres juga bisa meningkatkan kualitas tidur jangka panjang. Kembangkan rutinitas sebelum tidur yang santai Lakukan aktivitas yang dapat mempersiapkan tubuh dan pikiran Anda untuk tidur. Pastikan kamar tidur Anda tenang, gelap, dan sejuk. Hindari makanan yang terlalu berat dan terlalu banyak minum saat malam hari. Anda juga bisa mandi air hangat, membaca, atau mendengarkan musik sebelum tidur. Selain itu, Anda perlu mematikan gawai Anda setidaknya satu jam sebelum tidur. Kembalilah tidur jika Anda terbangun saat malam Terlepas dari apakah Anda mengidap sleep disorder atau tidak, terbangun saat malam adalah hal yang normal. Jika Anda menghadapi masalah ketika ingin kembali tidur, cobalah fokus mengatur napas, lakukan meditasi, atau melakukan teknik relaksasi. Buat catatan tentang apapun yang membuat Anda khawatir dan putuskan untuk menunda kekhawatiran itu sampai hari berikutnya agar lebih mudah selesai. Pencegahan gangguan tidur Sebagian jenis gangguan tidur bisa Anda cegah, caranya dengan menerapkan beberapa hal berikut ini. Praktekkan sleep hygiene agar kualitas tidur Anda tetap baik. Hindari penggunaan obat-obatan yang mengganggu tidur, seperti antidepresan, dekongestan, atau obat pelangsing. Atur waktu minum kopi yang paling baik agar tidak mengganggu tidur dan batasi konsumsi alkohol. Berhenti merokok. Ikuti pengobatan dokter jika Anda memiliki penyakit pernapasan, gangguan pencernaan, atau penyakit mental yang bisa mengganggu tidur.
- ዮ ուካናፀе а
- Е изև էфιዞιбри
- Λиբи ሼшоπиհоլ οኼሌ
- Χፁվεምևсо ըβυн уሔαсуνዤμ
Gangguan pola tidur Definisi Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal Batasan Karakteristik Perubahan pola tidur normal Penurunan kemampuan berfungsi Ketidakpuasan tidur Menyatakan sering terjaga Meyatakan tidak mengalami kesulitan tidur Menyatakan tidak merasa cukup istirahat Faktor Yang Berhubungan Kelembaban lingkungan sekitar Suhu lingkungan sekitar Tanggung jawab memberi asuhan Perubahan pejanan terhadap cahaya gelap Gangguanmis.,untuk tujuan terapeutik, pemantauan, pemeriksaan laboratorium Kurang kontrol tidur Kurang privasi, Pencahayaan Bising, Bau gas Restrain fisik, Teman tidur Tidak familier dengan prabot tidur Tujuan dan Kriteria Hasil NOC Anxiety reduction Comfort level Pain level Rest Extent and Pattern Sleep Extent an Pattern Kriteria Hasil Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari Pola tidur, kualitas dalam batas normal Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang meningkatkan tidur Intervensi Keperawatan NIC Sleep Enhancement Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur membaca Ciptakan lingkungan yang nyaman Kolaborasikan pemberian obat tidur Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien Instruksikan untuk memonitor tidur pasien Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur Monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam DAFTAR PUSTAKA Nurarif . dan Kusuma. H. 2015. APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta MediAction. Gangguan pola tidur Definisi Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal Batasan Karakteristik Perubahan pola tidur normal Penurunan kemampuan berfungsi Ketidakpuasan tidur Menyatakan sering terjaga Meyatakan tidak mengalami kesulitan tidur Menyatakan tidak merasa cukup istirahat Faktor Yang Berhubungan Kelembaban lingkungan sekitar Suhu lingkungan sekitar Tanggung jawab memberi asuhan Perubahan pejanan terhadap cahaya gelap Gangguanmis.,untuk tujuan terapeutik, pemantauan, pemeriksaan laboratorium Kurang kontrol tidur Kurang privasi, Pencahayaan Bising, Bau gas Restrain fisik, Teman tidur Tidak familier dengan prabot tidur Tujuan dan Kriteria Hasil NOC Anxiety reduction Comfort level Pain level Rest Extent and Pattern Sleep Extent an Pattern Kriteria Hasil Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari Pola tidur, kualitas dalam batas normal Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang meningkatkan tidur Intervensi Keperawatan NIC Sleep Enhancement Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur membaca Ciptakan lingkungan yang nyaman Kolaborasikan pemberian obat tidur Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien Instruksikan untuk memonitor tidur pasien Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur Monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam DAFTAR PUSTAKA Nurarif . dan Kusuma. H. 2015. APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta MediAction. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan pola tidur Definisi Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal Batasan Karakteristik Perubahan pola tidur normal Penurunan kemampuan berfungsi Ketidakpuasan tidur Menyatakan sering terjaga Meyatakan tidak mengalami kesulitan tidur Menyatakan tidak merasa cukup istirahat Faktor Yang Berhubungan Kelembaban lingkungan sekitar Suhu lingkungan sekitar Tanggung jawab memberi asuhan Perubahan pejanan terhadap cahaya gelap Gangguanmis.,untuk tujuan terapeutik, pemantauan, pemeriksaan laboratorium Kurang kontrol tidur Kurang privasi, Pencahayaan Bising, Bau gas Restrain fisik, Teman tidur Tidak familier dengan prabot tidur NOC Anxiety reduction Comfort level Pain level Rest Extent and Pattern Sleep Extent an Pattern Kriteria Hasil Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari Pola tidur, kualitas dalam batas normal Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang meningkatkan tidur NIC Sleep Enhancement Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur membaca Ciptakan lingkungan yang nyaman Kolaborasikan pemberian obat tidur Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien Instruksikan untuk memonitor tidur pasien Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur Monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam DAFTAR PUSTAKA Nurarif . dan Kusuma. H. 2015. APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta MediAction.Gangguanpola tidur berhubungan dengan faktor fisiologis, psikologis, dan lingkungan. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik. 3. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan faktor fisiologis. 4. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit. 5. Ansietas berhubungan dengan faktor psikologis. 9. Rencana Asuhan Keperawatan Diagnosa Tujuan
1. Gangguan Pola Tidur Berhubungan dengan Faktor menua dan keadaan lingkungan yang tidak nyaman ditandai dengan klien sering terbangun pada saat tidur dan tidur tidak nyenyak. 2. Kurangnya pengetahuan tentang rematik berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang rematik. 3. Nyeri akut akibat proses inflamasi pada kaki berhubungan dengan terjadinya nyeri pada kaki ditandai dengan rasa kesemutan dan nyeri pada persendian. 5. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional 1 saat tidur dan tidur tidak hasil Klien dapat tidur, nyaman cukup satu jam sebelum tidur. sehari-hari dan Kurangi aktivitas NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional 2 Kurangnya diharapkan paham mengenai klien tentang penyakit yang dideritanya. -Klien mengetahui tentang rematik untuk pengurangan memicu terjadinya nyeri. -Mengetahui sejauh mana klien paham tentang peyakit dideritanya. nyeri pada kaki ditandai dengan rasa kesemutan dan nyeri pada persendian. Setelah dilakukan intervensi hasil yang diharapkan melaporkan rasa kesemutan dan nyeri pada sendi berkurang -Ny. B dapat merasa nyaman, tanpa rasa ngilu dan nyeri pada kaki. -Menganjurkan Klien untuk mandi air hangat, kompres sendi-sendi yang sakit denga kompres - Mengurangi rasa nyeri yang dirasakan klien sehingga tercapai rasa nyaman. -Nyeri berkurang melalui masase yang dilakukan. -Memudahkan untuk ikut serta dalam terapi dan mengurangi tegangan otot/spasme. 6. Implementasi Dan Evaluasi Tanggal No Implementasi Evaluasi 26/5/2016 Kamis 1 - Melakukan pengkajian masalah gangguan tidur klien, karakteristik, dan penyebab kurang tidur Hasil Klien sering terbangun pada malam hari, klien terbangun kira-kira 1 jam tertidur, jika sudah terbangun klien biasanya melakukan kegiatan minum air hangat, penyebab klien terbangun karena faktor lingkungan dan jika gejala rematik yang membuatnya nyeri -Menganjurkan klien untuk tidur malam seperti pada jam 8 malam sesuai dengan pola tidur klien. Hasil Klien tidur jam wib. -Anjurkan Keluarga klien untuk memberikan keadaan tempat tidur yang nyaman, bersih dan bantal yang nyaman. Hasil Keluarga klien menuruti anjuran tempat tidur yang nyaman, lingkungan yang tidak panas. -Meningkatkan aktivitas sehari-hari dan kurangi aktivitas sebelum tidur. Hasil Klien tidak melakukan kegiatan sebelum tidur. Tidak mengerjakan yang berat-berat. S Klien mengatakan masih mengalami gangguan sekali-sekali. O -K/u Baik -Klien merasa sudah hampir bisa tidur -TD 120/70mmhg -Nadi 82x/menit -RR 24x/menit -S 36 C Kuantitas tidur pada malam hari dari jam – wib Pada siang hari – wib A Masalah Sebagian teratasi P Intervensi Dilanjutkan Tanggal No Implementasi Evaluasi 26/5/2016 Kamis 2 -Membina hubungan saling percaya dengan klien. Hasil Memberi salam kepada klien,dan klien membalas salam tersebut. -Menjelaskan tentang rematik kepada klien. Hasil Klien bertanya mengenai rematik tersebut. -Menjelaskan Cara untuk mengurangi sakit pada lutut dengan berolah raga. Hasil Klien mengatakan telah melakukan olah raga jalan pagi. -Menjelaskan makanan yang dapat dikonsumsi klien Hasil Klien mengkonsumsi susu, telur, buah-buahan dan keju. -Menjelaskan makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita rematik. Hasil Klien mengatakan menghindari konsumsi makanan seperti Kacang, buncis dll. S Klien mengatakan sudah paham dengan apa yang disampaikan mengenai rematik, penyebab, makanan yang dapat dan tidak dapat dikonsumsi. O Ny. B tampak paham dengan apa yang disampaikan. A Masalah Teratasi P Intervensi Dilanjutkan -Beri penkes tentang rematik. Tanggal No Implementasi Evaluasi 26/5/2016 Kamis 3 -Membina Hubungan saling percaya dengan klien. Hasil memberi salam pada klien dank lien merespon salam yang disampaikan. -Mengkaji keluhan yang dirasakan klien, catat faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal. Hasil Klien mengalami nyeri saat bergerak tiba-tiba, faktor yang mempercepat nyeri saat klien banyak berdiri, klien memegangi lutut yang nyeri. -Menganjurkan klien untuk mandi air hangat, kompres sendi-sendi yang sakit dengan kompres hangat. Hasil Klien mengatakan setiap malam mandi air hangat, mencontohkan kepada klien mengompres kaki nya dengan air hangat. -Mengajarkan klien untuk teknik relaksasi. Hasil Klien mampu melakukan teknik penarikan nafas saat nyeri menyerang. -Mengajarkan klien untuk melakukan olahraga kaki, misalnya dengan berjalan pagi hari. Hasil Klien mengatakan pagi berjalan untuk olah raga kakinya. S Ny. B mengatakan sudah 3 minggu merasakan kesemutan dan nyeri sendi pada lutut-lututnya -Ny. B mengatakan rasa nyeri sendi tersebut datang ketika akan bergerak missal duduk atau berdiri. O -TD 120/80 mmhg -Nadi 82x/menit -Suhu 36 C -Respirasi 24x/menit -Ny. B tampak memegangi kaki bagian lututnya. -Ny. B tampak melakukan teknik relaksasi dan distraksi dengan cara tarik nafas dalam. A Masalah Teratasi P Intervensi Dilanjutkan -Kaji pengetahuan klien tentang rematik -Berikan penkes tentang penyakit rematik. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien yang mengalami masalah gangguan tidur didapatkan hasil sebagai 1. Tidur adalah, suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada rasa stress emosional, bebas dari kecemasan. 2. Faktor resiko gangguan tidur pada meliputi dikarenakan berhubungan dengan gangguan lingkungan klien, gejala rematik yang diderita, serta pengetahuan yang kurang mengenai rematik. 3. Tindakan penanganan gangguan pola tidur dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman sehingga dapat memicu pola istirahat dengan baik. 4. Masalah Keperawatan yang ditemukan pada adalah gangguan pola tidur, Nyeri berhubungan dengan gejala rematik, dan Kurangnya pengetahuan tentang rematik. 5. Dari data yang telah didapat, prioritas masalah utama klien adalah Gangguan Pola Tidur. 6. Implementasi yang sudah dilakukan pada dapat berupa mengatur pola tidur klien, menjelaskan pentingnya kebutuhan tidur pada klien, serta menghindari kegiatan yang mengganggu pola tidur sehari-hari. B. Saran 1. Klien sebaiknya dapat melaksanakan segala bentuk anjuran untuk dapat memperbaiki pelaksanaan gangguan pola tidur agar pemenuhan kebutuhan tidur terpenuhi. 2. Keluarga bekerja sama untuk dapat membuat suasana ataupun keadaan yang memicu ketenangan, agar klien tidak mengalami gangguan tidur. 3. Untuk setiap tindakan asuhan keperawatan yang diberikan, sebaiknya klien melaksanakannya demi tercapainya asuhan keperawatan yang baik untuk klien. DAFTAR PUSTAKA Asmadi 2008 Teknik Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KDM, Salemba Medika Jakarta Maryam dkk 2010 Asuhan Keperawatan Pada Lansia, Trans Info Media Jakarta Maryam dkk 2008 Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannnya, Salemba Medika Jakarta Nugroho Wahjudi 2000 Keperawatan Gerontik, edisi 2, Jakarta Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta EGC Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik, edisi 4. Jakarta EGC Wartonah Tarwoto 2006 KDM dan Proses Keperawatan, edisi 3, Salemba Medika Jakarta Wartonah Tarwoto 2010 KDM dan Proses Keperawatan, edisi 4, Salemba Medika Jakarta CATATAN PERKEMBANGAN No Dx Hari/ Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP 1. Gangguan 1. Mengkaji Pola tidur klien perhari. Hasil Klien tidur mulai dari jam wib 2. Mengkaji tentang keinginan untuk tidur pasien. Hasil Semenjak tempat tidur klien nyaman dan nyeri tidak lagi timbul klien merasa ingin tidur dengan nyaman. 3. Mengkaji faktor penyebab gangguan tidur. Hasil Klien merasa nyaman dengan kondisi lingkungannya sehingga dapat dengan nyaman untuk tidur. 4. Mengkaji tanda-tanda vital klien. TD 120/80 mmhg S Ny. B mengatakan untuk tidur nya saat ini semakin membaik, khususnya pada saat tidak ada kebisingan, dan ngilu pada kaki nya. RR 22x/menit HR 82x/menit S 36 C 5. Mendiskusikan pentingnya kebutuhan istirahat tidur untuk pasien. Hasil Klien mengatakan lebih sering untuk mengatur pola tidurnya dengan baik. 6. Menganjurkan klien untuk minum air hangat sebelum tidur. Hasil Klien meminum air hangat setiap sore. 7. Menganjurkan klien untuk membuat suasana lingkungan nyaman. Hasil Tempat tidur klien dilapisi dengan tilam yang lembut, bantal yang bersih. dilanjutkan No Dx Hari/ Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP 2. Kurangnya 1. Mengkaji klien untuk mengetahui sejauh apa pandangan mengenai rematik. Hasil Klien bertanya apa itu rematik. 2. Mengkaji Klien makanan apa yang dikonsumsi dan tidak dikonsumsi oleh klien Hasil Klien menunjukkan makanan yang dikonsumsinya yaitu, susu, dan telur. Dan tidak mengkonsumsi kacang-kacangan. 3. Mengkaji klien kegiatan apa yang dilakukan untuk mengurangi rematik. Hasil Klien berolahraga pagi, mengompres dengan air hangat pada sore hari. untuk saat ini rematik yang dirasakannya tidak begitu mengganggu, karena klien tahu rematik tersebut terjadi karena pada umumnya 1. Mengkaji Skala nyeri yang masih terjadi pada klien. Hasil Klien tidak lagi merasa nyeri, dengan skala S Klien mengatakan bahwa nyeri sedikit berkurang, pada kaki 2. Mengkaji kegiatan apa yang dilakukan pasien untuk mengurangi rasa nyeri. Hasil Klien mengompres dengan air hangat. 3. Mengkaji respon klien setelah melakukan teknik relaksasi, kompres hangat dan kegiatan olahraga yang dilakukan. Hasil Klien menarik nafas dalam sebanyak 3 kali. 2. Mendiskusikan bersama pasien tentang mengatasi rasa nyeri. Hasil Klien melakukan pengompresan ketika nyeri. 3. Mengingatkan pasien untuk tidak memakan makanan yang menyebabkan nyeri pada gejala rematik. Hasil Klien mengkonsumsi buah-buahan, susu, dan telur. terutama pada saat klien melakukan teknik relaksasi, mengompres kaki dan jalan pagi O No Dx Hari/ Sabtu/28/2016 1. Mengkaji pola tidur klien saat ini. Hasil Klien tidur pada jam wib 2. Mengkaji Kondisi kenyamanan klien untuk dapat tidur. Hasil Klien tidur diatas tilam yang lembut sehingga terasa nyaman. 3. Mengkaji aktifitas apa saja yang dapat dilakukan sebelum tidur. Hasil Sebelum tidur, klien meminum air hangat. 4. Menganjurkan klien untuk meminum air hangat sebelum tidur. Hasil Klien minum air hangat segelas pada malam hari. 5. Menganjurkan klien S Ny. B mengatakan saat ini klien sudah bisa tidur. untuk membuat suasana lingkungan nyaman. Hasil Keluarga membuat kondisi tempat tidur lebih nyaman dengan kasur yang lembut, bantal yang bersih. Masalah Hasil Klien paham tentang rematik. 2. Mengkaji klien makanan apa yang dikonsumsi dan tidak dikonsumsi sehari- hari. Hasil Klien memperlihatkan susu, telur yang dikonsumsi olehnya. 3. Mengkaji klien aktifitas apa yang dapat membuat rematik itu terjadi. Hasil nyeri muncul ketika klien banyak berdiri, dan S bergerak tiba-tiba. inflamasi 2. Mengkaji kegiatan apa yang dilakukan pasien untuk mengurangi rasa nyeri. Hasil mengompres kaki dengan air hangat. 3. Mengkaji respon klien setelah menarik nafas saat nyeri muncul dengan memperagakannya, mengompres dengan air hangat dan jalan pagi hari. terutama pada saat klien melakukan teknik relaksasi, mengompres kaki dan jalan pagi O biasa dan tidak merasakan nyeri hangat, dan jalan pagi. SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik Rematik Hari/tanggal Kamis, 26 Mei 2016 Waktu WIB Tempat Rumah Keluarga Tn. J Sasaran Ny. B 1. Tujuan instruksional umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x20 menit, keluarga Ny. B khususnya mengetahui arti dari rematik. 2. Tujuan instruksional khusus Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan diharapkan klien mampu 1. Mengetahui pengertian rematik. 2. Mengetahui penyebab dari rematik. 3. Mengetahui tanda dan gejalanya rematik. 4. Mengetahui penatalaksanaan rematik.. 5. Mengetahui diet untuk penderita rematik. 6. Tanaman obat untuk rematik. B. Media leaflet. Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah Ceramah dan tanya jawab. D. Kegiatan Penyuluhan No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon anak dan keluarga 1. 5 Menit Pembukaan - Memberikan salam - Memperkenalan diri - Memberikan pertanyaan dasar seputar materi penyuluhan Mendengarkan dan menjawab 2. 10 Menit Pelaksanaan Menyampaikan materi 1. Menjelaskan pengertian rematik 2. Menjelaskan penyebab dari rematik. 3. Menjelaskan tanda dan gejala rematik. 4. Menjelaskan penatalaksanaan rematik. 5. Menjelaskan diet untuk penderita rematik. 6. Menjelaskan tanaman obat untuk rematik. Tanya jawab Mendengarkan materi penyuluhan, bertanya 3. 5 Menit Penutup -Merangkum semua materi yang telah disampaikan sebelumnya -Melakukan evaluasi menanyakan ulang secara lisan mengenai pokok-pokok materi Salam penutup -Menjawab pertanyaan -Memperhatikan E. Evaluasi Sasaran memahami dengan apa yang disampaikan penyuluh ditandai dengan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan secara lisan 1. Apa pengertian rematik. 2. Apa penyebab dari rematik. tanda dan gejala dari rematik. penatalaksanaan rematik. 5. Apa diet untuk penderita rematik. 6. Apa tanaman obat untuk rematik. F. Materi penyuluhan Terlampir
Denganmenjaga pasien di siang hari, tidur di malam hari dapat kembali. Kaji pasien untuk keluhan atau tanda-tanda nyeri, dyspnea, nokturia atau kram. Rasional : Mungkin penyebab sering terbangun dan gangguan siklus tidur. Pantau obat-obatan pasien, penggunaan alkohol (jika ada), dan kafein.
Tidur adalah kebutuhan manusia yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Namun, terkadang gangguan pola tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah nyeri. Gangguan pola tidur dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, dan penyakit tertentu. Penyebab Gangguan Pola Tidur Stres adalah salah satu penyebab utama gangguan pola tidur. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol yang dapat mengganggu pola tidur. Selain itu, kelelahan juga dapat menyebabkan gangguan pola tidur. Ketika tubuh terlalu lelah, otak akan sulit untuk bersantai dan tidur. Obesitas juga dapat menjadi penyebab gangguan pola tidur. Kelebihan berat badan dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Selain itu, penyakit tertentu seperti sleep apnea juga dapat menyebabkan gangguan pola tidur. Sleep apnea adalah penyakit yang menyebabkan penderita mengalami gangguan pernapasan saat tidur. Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Nyeri Nyeri adalah salah satu masalah kesehatan yang dapat disebabkan oleh gangguan pola tidur. Ketika seseorang mengalami gangguan pola tidur, tubuh akan menghasilkan hormon yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap nyeri. Selain itu, gangguan pola tidur juga dapat menyebabkan peradangan pada tubuh yang dapat memperparah nyeri. Penanganan Gangguan Pola Tidur Untuk mengatasi gangguan pola tidur, seseorang dapat melakukan beberapa hal seperti menghindari konsumsi kafein dan alkohol, mengatur waktu tidur yang teratur, dan melakukan relaksasi sebelum tidur. Selain itu, jika gangguan pola tidur disebabkan oleh penyakit tertentu, maka perlu melakukan penanganan khusus sesuai dengan penyebabnya. Penanganan Nyeri Untuk mengatasi nyeri yang disebabkan oleh gangguan pola tidur, seseorang dapat melakukan beberapa hal seperti menghindari aktivitas yang memperparah nyeri, melakukan relaksasi otot, dan menggunakan obat pereda nyeri. Namun, jika nyeri terus muncul dan tidak kunjung membaik, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kesimpulan Gangguan pola tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah nyeri. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pola tidur yang sehat dan teratur. Jika mengalami gangguan pola tidur atau nyeri yang tidak kunjung membaik, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Menggunakanalat bantu tidur (mis; air hangat untuk mandi, bahan bacaan,pijatan di punggung,susu, music yang lembut, dll). 2 Gangguan pola tidur: kurang dari kebutuhan tubuh b/d nyeri perut yang terus 1. Mempertahankan jadual harian yang konsisten untuk bangun, tidur dan istirahat. 2.