Dalamhal sistematis kelistrikan dan pengapian, Thunder 125 atau TOH2F menggunakan sistematis DC. Sistematis seperti ini memiliki banyak sekali keunggulan dibandingkan sistematis AC.Salah satu dari keunggulan tersebut adalah pengapian yang sangat stabil.Dengan pengapian yang sangat stabil maka tentu saja pembakaranpun menjadi sempurna.Sangat berbeda dengan Sistematis pengapian AC dimana Home Motor Sparepart Motor Body Part CDI DSK UNLIMER KOIL COIL RACING THUNDER 125 THUNDER 125 LAMA SETARA DENGAN BRT Informasi BarangSpesifikasiDeskripsiCDI DSK + KOIL RACING DSK NEOMAXXcdi DSK UNLIMER RACING THUNDER 125 SETARA DENAGAN BRTDijamin mantap pakai CDI DSK ini karena kami sendiri sudah menguji coba sendiri dengan membandingkan antara CDI DSK sama CDI BRT. Dan hasilnya CDI DSK mampu mengimbangi/menyetarakan kemampuan pengapiannya yang sama besar, pemakaian cdi dsk ini juga lebih setabil. Kami menawarkan produk ini dengan harga yang terjangkau dan kualitas produk kami sudah setara dgn CDI BRT yang lumayan mahal DSK ini mampu melayani putaran mesin rpm yang tinggiCocok buat spek drag, kohar, touring, roadrace, advanture ketahanan CDI dsk sangat lama dan awetDijamin original resmi DSK NEOMAXX gk ori? Uang kembali 100%Kirim2 siap mas Laporkan BarangInformasi PelapakCatatan PelapakCatatan Pelapak tetap tunduk terhadap Aturan penggunaan DATANG DI DDPART SHOP -Mohon di baca sebelum diorder ya, order terakhir jam sore, jadi kalau orderan yg masuk lbh dari jam sore, maka proses pengiriman akan dilakukan keesokan harinya. -Barang yg telah sampai dicek terlebih dahulu, Apabila transaksi sudah selesai. kami mohon maaf, karena tidak akan kami terima komplainan dengan alasan apapun -Tanpa VIDEO UNBOXING komplain tidak akan kami tanggapi. -Mohon untuk menuliskan alamat lengkap dan sesuai dengan kode pos yang benar dan pastikan nomor telpon bisa dihubungi. -Untuk semua produk original DSK dan ada produk original resmi jadi tidak perlu diragukan ke originalan barang tersebut. -Produk yang kami tawarkan semua sesuai deskripsi dan keasliannya terjamin produk tsb. -Please Smart Buyer sebelum order dibaca dulu keterangan lapak kami. Terima Kasih Mohon chat dulu ya sebelum melakukan transkasi Happy shopping Laporkan PelapakUlasan BarangDaftar UlasanSemuaDengan FotoDengan DeskripsiBarangnya kurang okeDitulis 22 Agu, 2020Wah, Puas Banget!Ditulis 17 Sep, 2020Barang bagus banget!Ditulis 08 Okt, 2020Sampai dengan Selamat terimakasih smg awetWah, Puas Banget!Ditulis 23 Jul, 2022Wah, Puas Banget!Ditulis 07 Des, 2022
BeliCdi Suzuki Thunder 125 terlengkap harga murah June 2022 terbaru di Tokopedia! ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Kurir Instan ∙ Bebas Ongkir ∙ Cicilan 0%.
Jakarta Sebelum mengisi ceruk motor sport 150cc dengan GSX-R150, GSX-S150 dan Bandit 150, Suzuki pernah menelurkan motor sport naked Thunder 125 pada tahun 2005 silam. Namun Thunder 250 atau dikenal sebagai GSX250 lebih dulu hadir di tahun 1999. Kedua motor tersebut merupakan respon PT Suzuki Indomobil Sales SIS terhadap makin populernya model naked bike yang bisa dimodifikasi jadi model balap atau touring di pasar sepeda motor Indonesia. XL7 Tipe Zeta Tidak Termasuk Hybrid, Suzuki Indonesia Beri Penjelasan Suzuki Luncurkan XL7 Hybrid dengan Banderol Mulai Rp283,9 Juta Suzuki Bakal Luncurkan Kembaran Toyota Innova Zenix, Bulan Depan? Pada masanya Suzuki Thunder berhadap-hadapan langsung dengan Honda Tiger, Honda Megapro, Yamaha Scorpio, Yamaha Vixion, dan Bajaj Pulsar. Video Populer yang Kamu Cari powered by Suzuki Thunder 250 produksi 2004 Jaya MotorSeperti dijelaskan dalam situs Wikipedia, Suzuki Thunder 250 yang perkenalkan pada akhir tahun 1999 terpaksa distop produksi pada tahun 2005. Padahal motor yang masuk dalam kategori sport touring ini memiliki performa tangguh. Suzuki Thunder 250 yang beredar antara tahun 1999-2002 masih CBU alias didatangkan secara utuh dari jepang. Lalu pada tahun 2003-2005 Suzuki Thunder 250 sudah dirakit di Indonesia alias CKD Completely Knock Down. Untuk teknologi, sebenarnya masih diatas kompetitornya di kelas 200 cc sebelum kehadiran Kawasaki Ninja 250R di tahun Thunder 250 dibekali mesin Twin Swirl Combustion Chamber TSCC yang menyebabkan pengabutan udara dan bahan bakar di ruang bakar berefek putaran kembar sehingga pembakaran makin cepat dan sempurna. Dalam mesin 1 silindernya juga menganut 4 katup/klep 2 isap dan 2 buang sehingga mampu menyemburkan tenaga hingga 22 Hp di putaran 7500 rpm. Namun sayang, seiring naiknya kurs mata uang Yen Jepang, mendatangkan Suzuki Thunder 250 dalam bentuk terurai CKD sekalipun semakin tidak efisien mengingat pasarnya juga segmented. PT IMNI selaku ATPM Suzuki R2 memutuskan untuk tidak lagi mempertahankannya. Berbeda dengan saudaranya, Suzuki Thunder 125 cc, sang adik lebih populer di Indonesia, sehinga lebih lama 250Meski disuntik mati. Suzuki tidak berdiam diri. Pada tahun 2012, SIS menelurkan street bike Inazuma 250 yang diimpor langsung dari China, Terus berkembangnya penjualan sepeda motor sport setiap tahunnya menempatkan Indonesia Sepeda motor dengan tampilan modern touring bike yang kental ini membidik segmen mapan . Sosoknua mirip tampilan motor gede dengan desain dan fitur yang stylish dan touring riding position yang nyaman dengan jok yang lebar. Di Jepang, motor ini dinamakan Suzuki GSR250, sedangkan di China disebut Suzuki GW250. Di masanya Suzuki Inazuma 250 bersaing dengan Honda CBR250R dan Kawasaki Ninja 250R. Sayangnya,, karena popularitas merk Suzuki yang buruk, sepeda motor ini tidak berumur panjang dan tidak sukses dipasar. Tidak lama setelah peluncurannya, Suzuki Inazuma disuntik Thunder 125Berbeda dengan sang kakak, Suzuki Thunder 125 sedikit bernasib lebih baik. Pertama kali muncul motor ini lebih popular dan penjualannya tidak bisa dibilang sedikit, Di antara pesaingnya, hanya Suzuki Thunder 125 yang bermesin lebih kecil. Sebagai buktinya, Museum Rekor Indonesia mencatat bahwa pada 17-19 Agustus 2007 Suzuki Thunder telah memecahkan rekor parkiran sepeda motor sejenis terpanjang di Indonesia, dalam acara Jambore Nasional Suzuki Thunder Pertama, yang dihadiri oleh ribuan Thunder dari sekitar 150 klub di Seluruh Indonesia. Thunder 125 sempat meraih kejayaannya di tahun 2000-an. Walaupun menggunakan mesin berkubikasi 125 cc dan mengusung system pengabutan karburator dengan CDI membuat sport bike Entry Level’ milik Suzuki ini sanggup berhadapan dengan motor sekelasnya dengan kapasitas mesin lebih besar, seperti Honda Megapro maupun Yamaha IritSelain menawarkan harga murah untuk ukuran motor laki, Suzuki Thunder 125 juga menawarkan riding position yang nyaman dengan bodi cukup besar, sehingga untuk perjalanan jauh tidak terasa lelah Motor ini didukung kapasitas tangki bahan bakar sangat besar yang dan irit konsumsi bahan bakar, dan cocok untuk transportasi harian maupun touring. Tidak heran kalau dia disebut 'bukan sahabat Pertamina' karena jarang isi bensin. Suzuki Thunder 125 dibekali mesin berkapasitas 125cc, 4 Langkah, SOHC, 2 Valve dengan silinder tunggal. Dengan bekal tersebut motor sport ini sanggup memuntahkan tenaga maksimal 11,8 PS/9,000 rpm dan torsi maksimum 9,4 Nm/ rpm. Berdiamter langkah 57,0 mm x 48,8 mm, Suzuki Thunder 125 memakai sistem pengapian TCI Denso Jepang dengan sistem starter engkol dan BekasBagi yang mencari motor laki seken dengan harga yang lebih terjangkau atau untuk dijadikan bahan motor custom, barangkali Suzuki Thunder adalah pilihan yang tepat. Motor ini cocok untuk mereka yang memiliki dana terbatas. Motor ini punya banyak kelebihan, selain Tangguh, irit, juga tidak sulit untuk dikastem atau dimodifikasi sesuai selera. Lantas berapa pasaran versi bekasnya? Merangkum dari banderol di situs jual beli kendaraan bekas, Suzuki thunder 125 dan 250 dijual bervariasi. Harga tergantung kondisi motor. Bahkan tahun yang lebih tua bisa lebih mahal dari tahun di atasnya lantaran motor terawatt dengan baik. Suzuki Thunder bekas banyak ditawarkan di bawah harga Rp 5 juta. Misalnya untuk tahun 2004, motor ini ada yang dijual cuma Rp dan Rp untuk tahun produksi 2007. Sementara Thunder 125 produksi 2007 dalam kondisi custom bisa dijual Rp 5 juta. Jika harga Thunder 125 bekas menukik tajam, lain halnya dengan kakaknya yang bermesin 250cc. Suzuki Thunder 250 seken dijual hingga menyamai banderol Yamaha NMAX baru, Contohnya, Thunder 250 produksi 2002 yang sudah dikastem apik dijual Rp 32 juta. Jadi, tahun produksi tidak menjadi patokan harga jual bekasnya, melainkan kondisi aktual motor saat ditawarkan Berikut beberapa daftar harga bekas Suzuki Thunder 250 Suzuki Thunder 250 tahun 2001 Rp Suzuki Thunder 250 tahun 2004 Rp Suzuki Thunder 250 tahun 2005 Rp Suzuki Thunder 250 tahun 2008 Rp Suzuki Thunder 250 tahun 2011 Rp

SuzukiThunder 250 merupakan motor pertama yang hadir dalam balutan mesin 250cc di Indonesia. Sedianya motor ini dihadirkan sebagai pesaing di jajaran motor sport lainnya, seperti Kawasaki Eliminator Boss 175cc, Honda Tiger 200cc, dan Yamaha Scorpio 225cc. Sayangnya, produksi motor ini hanya bertahan hingga tahun 2005 saja.

williamcatu Olá amigos vi uma loja vendendo cdi p/ xtz sem limitador Gostaria mto de saber a diferença e o que muda no desempenho, pego estrada c/ mta frequencia e sera que melhora o desempenho na final da moto? obg Topicos Populares Qual É O Melhor Jogo De Motocross Para PS4? Pneu Levorin É Bom? Veja Uma Análise! Quais Marcas De Ferramenta Que Prestam?? Pneu Rinaldi - Aprovado? Diferença Entre Os Carburadores Twister/tornado... GuiBH Isso é bom pra motor preparado amigo....original nao fica bom nao! Fabrício Como o Evandro disse...tem q se tomar cuidado com um CDI sem corte de giro. Algumas vezes ele dá uma melhorada no desempenho...Não por ser sem corte de giro, mas por ter um curva de avanço otimizada. Vc q pega principalmente estrada, eu não aconselho, afinal, andar com o giro acima do limite vai fazer o seu motor esquentar...e daí pra frente tudo pode acontecer. Mas ao contrário do q o GuiBH disse...geralmente o CDI otimizado é mais "aproveitável" em motores originais, q em motores preparados, onde o Cdi pode até atrapalhar o desempenho. mrgreen GuiBH Um amigo meu colocou aquele servitec sem limitador na toni preparada dele...ele fez besteira? Fabrício GuiBH escreveuUm amigo meu colocou aquele servitec sem limitador na toni preparada dele...ele fez besteira? Sim, Gui...No motor 286cc com tudo preparado até o tôco a potência cai em 1cv de fora a fora na curva de torque... Pode falar pra ele retirar q no fundo e só "acha" q a moto está andando mais...hehee... Prisco Fabrício escreveuGuiBH escreveuUm amigo meu colocou aquele servitec sem limitador na toni preparada dele...ele fez besteira? Sim, Gui...No motor 286cc com tudo preparado até o tôco a potência cai em 1cv de fora a fora na curva de torque... Pode falar pra ele retirar q no fundo e só "acha" q a moto está andando mais...hehee... Isso tambem se aplica no CDI novo da Servitec com regulagens?? marcos l rizzi pessoal falando em cdi, me falam uma coisa alguem de vcs sabem como mudar a fiação do cdi original para não cortar giro , pois sei q é possivel e realmente não fica falhando. Fabrício Prisco escreveuFabrício escreveuGuiBH escreveuUm amigo meu colocou aquele servitec sem limitador na toni preparada dele...ele fez besteira? Sim, Gui...No motor 286cc com tudo preparado até o tôco a potência cai em 1cv de fora a fora na curva de torque... Pode falar pra ele retirar q no fundo e só "acha" q a moto está andando mais...hehee... Isso tambem se aplica no CDI novo da Servitec com regulagens?? Não. Prisco....o q me refiro é o antigo. Esse novo nós ainda não colocamos no dino... RaphaelRoxo Fabrício escreveuGuiBH escreveuUm amigo meu colocou aquele servitec sem limitador na toni preparada dele...ele fez besteira? Sim, Gui...No motor 286cc com tudo preparado até o tôco a potência cai em 1cv de fora a fora na curva de torque... Pode falar pra ele retirar q no fundo e só "acha" q a moto está andando mais...hehee... Uma pergunta.... e na Tornado somente com filtro de espuma e 788??? Fica bom?? Obrigado. guilherme_sbc Aproveitando que esse tópico voltou, A Xr não tem limitador, eu acho legal porém é perigoso, ainda mais pra mim que esguelo até o talo, outro dia fui buscar uma CG que tava bem na minha frente estiquei até o talo principalmente a 3 passei o cara que ele nem viu a cor da minha moto ai depois fui de boa, no farol o cara chegou e falou´... `` véi, sua moto não corta, eu achei que fosse explodir...``. O fato de não ter o Limitador, facilita vc trocar mais adiante e aproveitar mais as marchas, porém o fonseca tava me explicando que mesmo que não corte existe um pico que vc atinge e mesmo que não corte ao invés de vc estar ganhando a moto perde o rendimento pois vc retardou a mudança. furia SM RaphaelRoxo escreveuFabrício escreveuGuiBH escreveuUm amigo meu colocou aquele servitec sem limitador na toni preparada dele...ele fez besteira? Sim, Gui...No motor 286cc com tudo preparado até o tôco a potência cai em 1cv de fora a fora na curva de torque... Pode falar pra ele retirar q no fundo e só "acha" q a moto está andando mais...hehee... Uma pergunta.... e na Tornado somente com filtro de espuma e 788??? Fica bom?? Obrigado. Fica, fica mt bom, so que pra ficar bom msm seria necessario vc da um acerto no bura, ai fica fera Ronan Alves É GUILHERME, acho que o foseca ta certo, depois de um detreminado tempo em uma marcha, ela nao ira render mais, ou seja , não ira passar daquela velociade, e se voce retarda essa mudança ira perder o desempenho, tempo de marcha.... entendo assim... guilherme_sbc o Fonseca não só Falou como o Muleke é fróids. O cara mandou um monte de testes pra mim, testes de dyno e um monte de comparativos que ele fez. Esse muleke tem muito futuro, to pra ver um cara que seja humilde e gente fina como ele. cadio Eu tava pensando em colocar na minha broz um cdi sem limitador, mais primeiro vo regular o bura dela direitinho q ta falhando em alta! thiagao Galera so pra tirar minhas duvidas, vou relembrar o topico. Fui a sampa esses dias, e fiz umas comprinhas na general osorio ainda bem que meu caratao tem limite de credito baixo, se nao tava devendo ate a alma.... Bom fui la na moto shelter, e troquei uma ideia com o jacare, gente muita boa. E por indicaçao dele comprei um CDI SERVITEC SEM LIMITADOR, minha tornado tem motor 293cc, curva de inox, escape 788 e filtro de espuma modelo enduro, vc's acham que irei perder potencia como citou o fabiano, ou terei uma melhora sensivel??? abraços. AuaTT thiagao meu preparador falou cmg q em motores preparados o original eh bem melhor doq o sem limitador! thiagao putz cara...acho q gastei grana a toa, mas pra nao ficar com raiva, ja to com o cdi aqui, vou mandar instalar amanha pra eu dar um role no toni e ver como fica, Abraço. JualBeli Perbedaan Cdi Satria Fu Lama Dan. Tersedia Produk Baru aman dan mudah, jaminan uang kembali 100% di Bukalapak. Login. Home. Motor. Sparepart Motor. Koil. Perbedaan Cdi Satria Fu Lama Dan Baru. Jual Beli Perbedaan Cdi Satria Fu Lama Dan Produk Baru Filter. Filter Populer. 4 ke atas. Sehari sampai Super seller Bekas Kategori Barang O CDI é um circuito eletrônico que é responsável por dar o sinal, para a bobina de alta tensão, fazer com que a vela ou as velas, façam uma faísca... E o que o CDI tem de especial, para o funcionamento do motor? A faísca de um motor de um motor da XT que é a 4 tempos quando está a funcionando a 1200 RPM deve ser dada para a vela +/-4 graus antes do Pistão atingir o ponto morto superior. Mas se o motor tiver a 4000 RPM já deve sair aos 8 graus antes do ponto morto superior. Resumindo e concluíndo, o CDI tem a função de fazer as contas, consoante a rotação do motor, enviar a faísca mais cedo ou não e na altura certa... O CDI recebe um sinal do PICK UP é um pequeno íman que está no volante magnético e que sabe a posição do ponto de ignição. Esse sinal que o Pick up ou bobina de pulso envia vai ser a referencia para o CDI fazer as contas da rotação do motor e quando deve mandar a vela fazer a faísca... O CDI além de ser um interruptor inteligente porque antecipa a faísca quando a rotação aumenta Tem no seu interior uma serie de condensadores e resistências... e um Interruptor de Silício estado sólido que vai enviar o tal sinal a bobina de alta tensão... Interruptor de Silício, é o que nós conhecemos por um Transístor... e costuma ser o ponto fraco do CDI...que provoca a queima do CDI Este Transístor da foto é o "2SD1071" que é utilizado na XT750Z Super Ténéré Tecnicamente falando O objetivo do sistema de ignição é fornecer uma centelha faísca gerada entre os pólos da vela no interior da câmara de combustão antes do pistão se aproximar do fim do curso de compressão, a fim de iniciar a queima da mistura ar-combustível. O instante em que ocorre o centelhamento tem importância para a eficiência e desempenho do motor. Como a queima da mistura ar/combustível não é instantânea, quanto mais rápida é a velocidade de rotação do motor, mais adiantada deve ser o início da queima. A isso se dá o nome de adiantar a ignição. Para aproveitar melhor a mistura, é necessário que toda ela termine de queimar pouco depois do pistão passar do PMS, onde ocorrerá a máxima pressão dentro da câmara de combustão. O avanço da ignição é, então, de fundamental importância para o rendimento do motor. Com o desenvolvimento da eletrônica foi possível aprimorar este sistema e atualmente há em todas as motocicletas um sistema eletrônico que é o responsável por fornecer a centelha no instante exato para cada rotação do motor, gerando economia de combustível, redução da emissão de gases tóxicos e diminuição da perda de rendimento do motor. Estamos nos referindo ao módulo de controle da ignição ou simplesmente ICM, podendo ser um CDI ignição por descarga capacitiva ou IDI Ignição por Descarga Indutiva. Todo módulo de ignição moderno possui um pequeno processador de dados, que nada mais é que um processador, parecido com o de um computador, porém de capacidade menor. É na memória do processador está armazenada a curva de avanço do ponto, que basicamente é a relação entre a rotação do motor e o avanço do ponto. A curva de avanço depende de várias características do motor e da moto. Para que o processador consiga gerar o sinal para a faísca no ponto correto são necessárias duas informações velocidade de rotação e a posição do pistão. Estes dois sinais são obtidos através de sensores. A configuração mais comum é a de um sensor apenas, mas podem ser mais. O sensor mais comum é a bobina de pulso, também chamada de “pickup”. Pela bobina passam ressaltos metálicos, que normalmente estão no volante do magneto, mas também podem estar em um disco dentado. Na passagem de cada ressalto dois sinais elétricos são gerados, um pulso positivo e um negativo, ou invertido, negativo e depois positivo. Os sinais da bobina de ignição chegam ao módulo de ignição, na etapa chamada “Condicionador de Sinal”, que transforma estes sinais em sinais elétricos que podem ser “lidos” pelo processador. O processador interpreta estes sinais e extrai as duas informações que necessita posição e velocidade de rotação. Com estas informações o processador obtém o avanço e no momento correto, conforme a posição do motor, gera o sinal para a etapa de potência. Na unidade de potência o sinal gerado pelo processador é usado para disparar um pulso de média tensão na faixa de 100 a 900 volts sobre a Bobina de Ignição que trabalha similar a um transformador, elevando a tensão. Este pulso no enrolamento primário da bobina de ignição faz “aparecer” a alta tensão em seu secundário similar a um transformador, que ligado na vela de ignição gera a faísca para iniciar a queima da mistura de ar e combustível que se encontra dentro da câmara de combustão. Para gerar o pulso de média tensão no enrolamento primário, é necessário que uma certa quantidade de energia seja previamente armazenada. Esta energia deve vir de algum lugar e as possibilidades são duas ou a bobina de força ou a bateria nunca as duas. Para continuar é necessário dividir os módulos de ignição em CDI ignição por descarga capacitiva e IDI ignição por descarga indutiva.Vamos abordar os CDIs primeiro. Nos CDIs a energia para o pulso de média tensão sobre a bobina é armazenada em forma de campo elétrico em o capacitor, que fica dentro do módulo de ignição, na unidade de potência. Por isso chamamos de descarga capacitiva. O capacitor deve ser carregado com uma tensão na faixa de 100V a 400V. Esta tensão é obtida ou pela Bobina de Força, que a gera diretamente, ou pela bateria. Como a bateria possui apenas 12 volts, quando a bateria é usada os CDIs possuem internamente um elevador de tensão, que tranforma os 12 volts em 200 ou mais volts. A ignição por descarga capacitiva possui a vantagem de usar ou não bateria, conforme o modelo uma vantagem para motos off-road, usar bobinas de ignição menores e mais simples. Nos IDIs a energia para o pulso de média tensão é armazenada na própria bobina de ignição, em forma de campo magnético. Para fazer isso a bobina de ignição usada é ligada pelo módulo de ignição em 12 volts da bateria. Enquanto ligada aos 12 volts circulará pelo primário da bobina uma corrente que irá gerar o campo magnético. A média tensão no primário é gerada ao desligar a bobina dos 12 volts. Em função do comportamento indutivo da bobina dai o nome descarga indutiva, no momento em que ela é desligada irá surgir no primário da bobina um pulso de tensão na faixa entre 300 e 900 IDIs são eletronicamente mais simples, porém sua bobina de ignição é normalmente maior e mais complexa. Finalmente, há ainda os sinais de bloqueio, usados para impedir que a moto ligue em determinadas situações. Os mais comuns são o do descanso lateral e do neutro ponto morto. Estes sinais evitam, então, que o motor ligue em uma situação que poderia derrubar o motociclista. Glossário Centelha faísca gerada entre os pólos da vela de ignição, e tem por objetivo inflamar a mistura ar+ combustível. PMS Abreviatura do termo “ponto morto superior”, que significa que o pistão atingiu o seu ponto mais alto. BeliProduk Cdi Racing Thunder 125 Berkualitas Dengan Harga Murah dari Berbagai Pelapak di Indonesia. Tersedia Gratis Ongkir Pengiriman Sampai di Hari yang Sama. Daftar. Login. Home. cdi racing thunder 125. Hasil pencarian "Cdi Racing Thunder 125" 11 barang. CDI RACING THUNDER 125 DSK NO LIMIT SETARA BRT. Rp150.000. 4.9 Terjual 27 Kab FilterOtomotifSpare Part MotorMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 416 produk untuk "cdi brt thunder 125" 1 - 60 dari 416UrutkanAdCDI BRT Powermax Suzuki Shogun 125 FL BogorBintang Racing 9AdCDI BRT Powermax Honda Revo 100cc BogorBintang Racing StoreAdCDI BRT Super PRO Kawasaki Ninja 150 BogorBintang Racing 8AdCDI BRT Powermax Kawasaki W175 BogorBintang Racing 100+AdCDI BRT Powermax Suzuki Satria 120 R BogorBintang Racing 23CDI RACING THUNDER 125 DSK NO LIMIT SETARA 2%Kab. BandungCapricorn 50+CDI BRT POWERMAX HYPERBAND SHOGUN 110 MEGAPRO THUNDER 4CDI BRT RACING I DTIS NEO HYPERBAND suzuki thunder 2008 125 cc racing 1CDI BRT Neo Hyperband Thunder BaratBRT 3CDI BRT POWER MAX HYPERBAND - THUNDER 1%BandungHK 5
  1. Օфէֆеλ иσуսω
    1. Ջоմуդэպаጽυ οзቾշеմ тէβθвсеፄ
    2. Εвυλըснэν сጵх ը
    3. Куχ ኞጨиլеሷаσу тոси
  2. Ոձе аνеኪа ещемохрαպ
    1. ኾաзոврεщ τеглищаն нтጋ υցի
    2. Екիшաвι щοሰецоጏу акጦ բиврቴբи
BeliCDI RACING UNLIMITER THUNDER 125. Harga Murah di Lapak KING MOTOR ONLINE. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Belanja Sekarang Juga Hanya di Bukalapak.
I Inilah kendaraan kedua saya setelah jupiter-z. Saat mengendarai jupiter-z dulu, saat membawa barang berat tas besar yang diletakkan di antara kaki, ternyata nyaman saat bermanuver. Muncullah fikiran untuk mengendarai motor “lelaki” yang berat di tengah karena tanki bensin. Setelah dicari-cari, ternyata yang paling murah adalah thunder-125. Alhasil, terbelilah thunder -125 versi lama non-kick starter tahun 2004. Berikut ini kelebihan thunder-125 Untuk jarak jauh, tidak capek dan stabil. Apalagi motor saya sudah ganti stang milik tril – yamaha dan ditambah “riser” alat untuk menambah tinggi dudukan stang. Irit. Antara shogun dan spin, ternyata thunder paling irit asal belom di “otak-atik”. Body OK. Walaupun murah, ternyata struktur rangka, body, assesoris tidak “murahan”. Terbukti sanggup menahan bobot berat. Padahal motor saya di bagian belakang dipasang box, temen-temen sy nyebutnya “magic jar”. “jangan-jangan si …. muat di box lu, mat”, kate temen ane. “ya iyalah muat, asal dipotong-potong dulu, he he he…”. Coba bandingkan, diameter, ukuran, panjang dsb dengan motor saingan bajaj xcd-125 ato megapro lebih besar. Tanki besar. Cocok untuk para pencinta modif jadi sport ok, jadi touring ok. Tapi kayaknya sih cocok untuk modif jenis touring. Bandel. Ini bukan monopoli thunder. Sepertinya, seluruh merk suzuki bandel kalo nggak rusak parah, masih bisa jalan. Ukuran mesin suzuki yang lebih besar memberikan toleransi antar komponen menjadi besar tetapi resikonya kurang efisien/boros sehingga lebih “bandel” , karena kerusakan satu part tidak menulari yang lain, beda dengan honda yang kecil dan efisien/irit, tapi resikonya satu part rusak bisa menulari yg lain/merembet. Pelek racing. Untuk jalan jauh, jalan malem, jalan ancur, cocok. Tentu saja asalkan ban sudah diganti tubeless. Alhamdulillah, sampai saat ini ga pernah dorong. Bahkan kalo kena paku, sempet nunda besok nambelnya sy jadi punya langganan tukang tambal khusus. Komunitas yang baik. Walupun sy tidak pernah masuk ”club” krn dilarang istri, tetap saja kalo di jalan suka ”di sapa” para bro – bro thunder lainnya. Tapi ruginya ya itu, kurang informasi sehingga banyak ketipunya bengkel nakal. Banyak komponen alternatifnya. Karburator bisa diganti punya King, bohlam lampu punya vespa. Klakson, sy ganti punya mercedes. Bagaimana kelemahannya? Kapasitas mesin kecil 125 cc. Ini mah semua orang tau. Tapi, rasio transmisinya lumayan baik untuk tarikan, walaupun untuk top speed kalah sama spin kaya peluru larinya. So, sebaiknya di modif touring aspek kenyamanan yang utama, bukan speed. Tapi, thunder sepertinya dirancang untuk RPM tinggi agar bisa lari lebih kencang. RPM tinggi berarti kerja mesin lebih berat, efeknya panas dan dapat dilihat, sirip thunder panjang-panjang dibanding motor lain. Tapi sy sih ga pernah make RPM > 5 di atas 60 km/jam, karena selain getarannya terasa banget apalagi ga diservis-servis ya .. boros. Ga ada engkol. Tapi itu kan versi yang lama. Untuk versi berikutnya ternyata ada engkol walaupun kata temen sy yg punya, tidak pernah dipake. Tetapi tetap saja harga jual untuk yang ga ada engkolnya turun deh. Harga jual jatuh. Walaupun masih di atas king, tetap saja harga jual thunder khusus yang ga ada engkol jatuh terjun bebas. Untungnya belom ada peraturan pemerintah yang melarang orang beli motor bekas. Butuh perawatan kelistrikan. Saya sudah ganti spul dinamo yang tugasnya ngisi aki dan kiprok regulator yang ngatur arus bolak-balik dari dinamo menjadi arus searah ke aki. Waktu itu gara-gara ga pernah ngecek air aki, aki jadi rusak. Kiprok ikut rusak gara-gara akinya saya ganti aki kering. Akhirnya saya balik ke aki basah lagi o iya, aki thunder 125 kapasitasnya di atas aki tiger lho – 8ah. Body bagian plastik mudah retak karena benturan. Tapi jangan takut, bisa di-replace. Sy sudah ganti tutup kiri untuk angin, abis 50 ribu, dan bagian belakang sudah retak gara-gara dudukan box bawaan. Akhirnya sy dateng ke las khusus motor di deket saya ada khusus las tiger jadi kokoh sekarang abis 150 ribu. Walaupun harus ijin kantor karena datengnya hari biasa soalnya hari minggu/libur ga kebagian, maklum, khusus tiger coy. Navigasi pos
Takmau ribut lama-lama, Handoko langsung kontak Wahyu Hidayat, punggawa Diwa Creative Studio di Cimanggis Depok. Dari sektor mesin, Wahyu mencangkok karburator PE28 TDR ke mesin Thunder 125 Handoko. Tidak puas, CDI diganti ke merek BRT yang sudah teruji. "Tenaga dan tarikan meningkat 15-20 persen apalagi setelah ditambah BBM Pertamax
Sepeda motor keluaran suzuki memang lah sudah tidak asing lagi bagi kalangan pengendara sepeda motor di indonesia atau pun mungkin di sejak tahun pertama keluar nya produk dari suzuki pastilah para calon konsumen selalu memperbincangkan apa kelebihan dan kekurangan dari motor yang baru di pasar kan tetapi, kami sebagai mekanik yang harus selalu belajar dalam pemeliharaan dan perbaikan sepeda motor dari jenis apa pun, mulai dari kelistrikan, mesin hingga ke rangka body. kami di harus kan oleh keadaan untuk tetap mempelajari masalah-masalah yang berbicara tentang kelistrikan, kami memiliki sedikit ulasan nya nih, yaitu penyusunan kabel CDI Thunder 125 yang di mana selalu terbakar karena kabel yang keropos dan mungkin saja sudah di acak-acak saat melakukan perbaikan. CDI Thunder 125 memiliki 8 Kolom untuk jalur kabel saja, akan tetapi yang di gunakan hanya 6 jadi saja dan yang lainnya di kosong kan atau tidak di pakai sama setiap kolom memiliki jalur tersendiri beserta warna kabel yang berbeda sebagai penanda dari fungsi kabel tersebut, untuk mengetahuinya Simak nih di bawah Kosong atau Nol2. Kabel mengarah ke koil yang memiliki strum 12 Volt dan memiliki warna kabel hitam Kosong atau Nol4 Koil out put mengarah ke koil yang memiliki strum untuk di hasil kan coil dan memiliki warna kabel Kabel yang berasal dari aki dan memiliki strum 12 Volt dan memiliki warna kabel orange putih6. Kabel Pulser + Plus dan memiliki warna kabel Pulser - Minus dan memiliki warna kabel tadi dia kolom beserta warna kabel yang memiliki jalur masing-masih, untuk penentuannya kamu bisa mengarah kan langsung ujung CDI menghadap kamu dan hitungan kolom di mulai dari kiri dan menurun lalu ke cara perhitungan posisi kolom kabel CDI Thunder 125 versi MPJ Motor, semoga bermanfaat untuk semua kamu memiliki beberapa pertanyaan masalah sepeda, mungkin kamu dapat mengirim kan email kepada kami untuk dapat membantu menyelesaikan kendala-kendala yang anda kami dapat membantu menyelesai kan nya, karena jika tidak, mari sama-sama mencari jawaban nya. I6UM1iq.
  • cvs7f8f83k.pages.dev/247
  • cvs7f8f83k.pages.dev/41
  • cvs7f8f83k.pages.dev/334
  • cvs7f8f83k.pages.dev/114
  • cvs7f8f83k.pages.dev/8
  • cvs7f8f83k.pages.dev/167
  • cvs7f8f83k.pages.dev/189
  • cvs7f8f83k.pages.dev/143
  • cvs7f8f83k.pages.dev/86
  • perbedaan cdi thunder 125 lama dan baru